Whallaa... kembali ingin menghasilkan tulisan di setiap peristiwa yang kualami. Kali ini acara Muswil ke IV FLP Wilayah Lampung, suatu organisasi yang sudah menyumbangkan nafasnya untuk kehidupan sang penulis amatir sepertiku, hehe. Dari jauh hari, aku sudah menunggu acara ini. Yah, secara Muswil tahun ini berbeda jauh dengan Muswil tahun-tahun kemarin.
Mulai dari konsep acara, sampai panitianya (kalau panitia mah, kayaknya memang beda-beda terus ya tiap tahun, hehe). Muswil yang bertempat di gedung C4 FKIP Unila ini, punya beberapa agenda, di antaranya: Stadium General, On The Spot Writing, Orasi Budaya, Book Swap, dan Bazar Buku. Wuihhh... kok punya ide yang bikin semarak gitu ya nih para anak baru hehe.
Muswil dimulai dengan acara Stadium General. Kali ini gak tanggung-tanggung deh pembicaranya. Mas Koko Nata langsung datang dari FLP Pusat untuk ngisi acara ini. temanya juga sempat buat aku tertegun.
Seberapa Cintakah Saya dengan FLP?
Hm, mantab deh! Stadium General ditutup dengan satu sesi yang buat peserta semangat untuk nulis. On The Spot Writing. Kami diperlihatkan beberapa video untuk kemudian menuliskan pesan apa yang bisa kami tangkap dari video itu. Kalau videonya pakai bahasa sendiri sih aku masih ngecun, ini pakai bahasa Inggris. Weleh weleh... sengertinya aja deh, hehe. Gak berharap banyak sih bisa terpilih untuk dapatin bingkisan dari Mas Koko :(
Acara inti dimulai. Para pengurus siap untuk disidang demi mempertanggungjawabkan amanahnya selama dua tahun ini. Jujur, aku merasa agak bersalah juga karena sudah meninggalkan teman-teman seperjuanganku waktu itu. Tapi mau bagaimana lagi, aku harus mencari keping-keping rupiah untuk menghidupi diriku waktu itu. Seandainya bisa aku memilih untuk tinggal disini, tentu aku akan memilih untuk tetap bersama mereka. Tapi sudahlah, life must go on, with or without me. Lho??
Sidang bisa terbilang lancar dan gak bertele-tele. Pembahasan LPJ hanya memakan waktu singkat dan gak pake banyak debat kusir. LPJ diterima dengan beberapa syarat. Kasihan sih mereka yang sudah lelah begadang buat laporan tapi masih juga pakai syarat :( Dan, agenda selanjutnya adalah memilih ketua FLP yang baru. Inilah saat-saat mendebarkan bagi beberapa orang kandidat.
Peserta muswil mengajukan tiga orang kandidat sebagai calon ketua. Mbak Naqiyah, Mbak Lilih Muflihah, dan Mas Tri Sujarwo. Masing-masing kandidat memang punya kelebihan dan kekurangan. Tapi yang namanya musyawarah kan selayaknya pakai jalan mufakat yah. Jadi, terpilihlah mbak Naqiyah sebagai Ketua FLP Wilayah Lampung periode 2012-2014. Wuhuuu... selamat yah Mbak! :) Sebagai ketua terpilih, Mbak Naqi wajib bin harus untuk berorasi budaya di depan forum. Sedikit kata, gak apa-apa.
Acara inti telah selesai, saatnya Book Swap! Asiiikk..! Aku yang sudah membawa dua buah buku (masih baru lho! Hehe), langsung ikut ke depan mengelilingi buku-buku yang sudah ditebar di lantai. Peserta pada gak sabar untuk berebut buku. Hampir semuanya mengincar buku-buku yang menurutnya bagus. Tapi namanya juga berebutan, jadi harus diatur oleh yang memandu acara, yaitu Mas Koko Nata.
Setelah sebelumnya berbalik badan untuk menghindari kekacauan ‘ngecup’ buku duluan, hitungan 1-3 pun dimulai. Hitungan ke-3, para peserta langsung berbalik dan dalam sekejap, buku-buku yang bertebaran di lantai itu sudah berpindah tangan ke para peserta.
Seru. Asyik. Menyenangkan. Itulah yang kurasakan saat itu. Walaupun gak dapat buku incaranku, tapi aku tetap tertawa bahagia. Kebersamaan ini telah melahirkan semangatku untuk kembali menjejaki ranah penulisan di bawah atap FLP Wilayah Lampung.
Dan seusai berfoto (ini sesi wajib!), aku pandangi tulisan yang tercetak di backdrop, “Seberapa Cintakah Saya Dengan FLP?”, jawabannya adalah:
Aku begitu mencintai FLP...
Ruang Menulis, 19 Maret 2012
seruuu ya Lia acaranya...aku ga tau banyak soal FLP:(dit
BalasHapusyah begitulah, mi... :D senang rasanya kumpul bareng temen2 yang suka nulis. oh iya, mi, boleh minta tolong dunk... itu koreksi bahasa inggrs di postingan blog ini, pasti banyak yang kacau ya..
BalasHapus