Aku akan merindukan suasana seperti ini esok hari, dimulai dari
sarapan dengan menu yang hampir selalu sama setiap hari; gorengan ala
Mamang Gorengan (dari yang namanya Bagas sampe yang namanya Asep)
hehe... Biasanya kami gak ada yang bandarin, tapi ceka-ceka (ini istilah
dari Habibie), istilah yang kami gunakan untuk iuran sukarela beli
gorengan. Yah, namanya juga sukarela, sumbangannya bervariasi, dari lima
ratus sampe lima ribu rupiah. Tapi paling sering sih rata-rata dua
ribu. Kalau dikumpulin kan lumayan juga bisa ngeredain raungan si cacing
dalam perut, hehe...
Dilanjutkan dengan kocar kacir masing
–masing karena tugas kantor yang menumpuk. Diriku, si Imoet Lia
(hueekkk) menduduki kursi kebesaran di ruang depan, menghadap dua layar
monitor kemudian mulai menyapa berbagai laporan. Mbak Titin yang sering
kami panggil TMJ (Titin Mak Jelas) siap-siap membanting tulang mencari
uang. MM (Mumut Mbem) biasanya ngikut jadi asistennya Mbak Titin. Anak
baru, Isti yang kadang masih agak bingung mau ngapain, secara kalau anak
baru memang rada bingung kerja disini, hehe. Vitri dan Diwa mulai
berubah jadi layaknya Baby Sitter yang ngadepin anak-anak TPA (kadang
mereka sampe kesel sendiri karena ulah luar biasa dari si murid). Dan
para ustad yang ikhwan itu gak beda jauh kegiatannya sama kami, para
akhwat yang cantik jelita :)
Mulai dari Ustad Sholeh yang
mulai mengeramkan telur-telurnya (ini istilah dari Mbak Clara lho!) di
ruangannya, menyendiri dan menyepi tapi kalau kumat anehnya bisa
nyanyi-nyanyi dan bergaya layaknya artis manggung. Ustad Supri yang
mulai mengerutkan keningnya untuk berfikir gimana caranya biar semua
proposal program bisa masuk ke perusahaan. Indra yang sering kami
panggil Aki (karena sifat pelupanya yang sudah super akut) mulai
siap-siap dengan amunisi berupa proposal untuk melancarkan ide ustad
Supri tadi. dan yang terakhir, Habibie, si Kepala KATA manggut-manggut
aja atas perintah Mbak Titin.
Itulah sekelumit rutinitas
pagi. Nah kalau waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang dan adzan
mulai berkumandang,itulah waktunya kami beristirahat. Waktu yang kami
tunggu untuk menguasai mushola, hweheheh >:D
Kalau akhwat sudah
pada ngumpul gini, hm bisa dibayangkan ramenya mushola kantor. Dari
mulai makan siang yang serunya gak terlupakan. Pasalnya, beberapa dari
kami biasanya sudah bawa bekal masing-masing, dan makan ramean itu
sungguh menyenangkan! Lihat saja aksi kami ini di salah satu waktu kami
makan siang :)
Kalau sudah makan, inginnya sih tidur tapi
mau bagaimana lagi, waktunya sudah habis untuk cerita dan ngakak ngikik
sambil makan tadi. perkumpulan para akhwat ini berakhir dengan
selesainya para bidadari berdandan sampe rapi jali... :)
catatan:
sebenarnya, aku mau posting ini segera setelah aku buat tulisan ini, tapi karena waktu itu sudah diposting di fb duluan jadi kelupaan mau posting disini.. :)
Halo Lia...
BalasHapusseru ya ceritanya dikantor. Btw, emang berenti kerja Lia? Kenapa?
iya berhenti, mi.. hehe.. mau cari yang deket sama ibu nih wkwkwk
BalasHapus