Siapa yang liburan
ini datang ke Lampung? Nginepnya dimana aja? Rumah saudara? Rumah teman? Masjid?
Atau cari penginapan sampai hotel? Ngomong-ngomong soal hotel, beberapa waktu
yang lalu, saya sempat nyobain salah satu hotel bintang tiga di Bandar Lampung.
Biasa, bukan karena anak sultan liburan nginep di hotel meskipun rumah masih
deket situlah, tapi karena ini dapat voucher gratisan, sayang kan kalau gak
dipake? Hitung-hitung, jadi pengungsi elite semalam di hotel ini, hehe.
Hotel tempat saya
menginap namanya Asoka Luxury Hotel. Berdiri di kawasan Jl. Antasari, Bandar
Lampung. Sebagai informasi ringan, kawasan Jl. Antasari merupakan salah satu jalan
yang ramai dan berkembang di Lampung. Gak heran kalau disana, ada beberapa
hotel dan penginapan yang berdiri, juga tempat makan dan tempat nongkrong yang
asik.
Sebelum check in,
saya pesan lewat telepon dulu untuk memastikan ketersediaan kamar. Karena
voucher berbatas waktu dan sudah agak mepet juga, maka saya cari waktu yang pas
antara liburnya pak suami dengan agenda saya sendiri. Rupanya, beberapa kali
saya telepon, tanggal yang saya pesan sudah penuh atau di lain waktu ternyata voucher
tidak bisa dipakai saat akhir pekan. Lha, mau mumpungin liburan di luar rumah
malah harus nginep pas hari kerja.
Sebenarnya agak heran juga sih, karena
beberapa kali dapat voucher gratisan begini tapi baru kali ini yang gak boleh
nginep di akhir pekan. Mungkin kebijakannya bisa berbeda-beda di beberapa
hotel. Saya yang pernah berkecimpung di dunia perhotelan pun, waktu itu pernah
mengeluarkan voucher gratisan dan itu bebas menginap kapan saja selama kamar
masih tersedia dan dalam rentang waktu yang sudah ditentukan. Baiklah. Tak usahlah
dipusingkan, gratisan lho ini, Lia!
Baca juga : Terpaut Peca Poblo di Hotel Sofyan Cut Meutia
Baca juga : Terpaut Peca Poblo di Hotel Sofyan Cut Meutia
Tibalah hari yang
sudah saya pesan. Gak mau kejadian saya harus nunggu di lobi hotel sebab belum
tersedia kamar atau sebab kebijakan hotel yang harus cek in lewat pukul 13.00
(meskipun di beberapa hotel juga bisa berbeda kebijakannya), saya memutuskan
untuk datang setelah lewat tengah hari. Dan karena pak suami belum pulang
kerja, saya memutuskan untuk datang duluan karena memang sekalian jalan
daripada bolak balik ke rumah dulu. Gak susah menemukan hotel ini meski tidak
persis berada di jalan utama. Supir ojek online yang saya tumpangi saja
langsung paham gedungnya yang mana. Alhamdulillah.
Lobi hotel (saya foto pas check out yang mbaknya ramah) |
Beberapa kursi yang tersedia di lobi |
Sampai di lobi,
saya disapa ramah oleh bellboy dan satpam yang berjaga. Lobi hotel ini cukup
luas dan lega. Ada beberapa sofa yang bisa dipakai untuk beristirahat sejenak
atau menunggu sebentar kala meja resepsionis dipenuhi orang. Resepsionisnya
yang menurut saya malah gak seramah bellboy dan satpam, tapi cukup cekatan dan
cepat saat proses check in. Mungkin standar keramahan orang berbeda ya, hehe.
Meskipun ini gratisan, saya tetap dimintai deposit (lagi-lagi kebijakan ini
berbeda dengan beberapa hotel yang sempat saya singgahi hasil gratisan juga).
Bersebelahan
dengan lobi, ada restoran dan café yang bisa jadi tempat santai juga sambil
menikmati kopi. Di sampingnya lagi ada tempat outdoor bagi yang ingin santai
sambil merokok. Tempatnya juga nyaman dan sejuk saat angin sore menyapa. Tapi
karena waktu itu sedang ramai dan restonya dipakai, saya gak bisa ambil foto
dengan leluasa. Apalagi di bagian outdoornya.
Oke, saya lanjut
mau ke kamar. Alhamdulillah kamar sudah tersedia, jadi bisa langsung masuk deh.
Tempat tidur sesuai pesanan |
“It’s simply
nice.”
Kalimat pertama
yang saya ucapkan setelah buka pintu kamar. Penataan di kamarnya sederhana
dengan perlengkapan yang standar. Meskipun saya menginap di tipe kamar paling
rendah, kamar tipe Superior, tapi untuk amenitis dan kelengkapan kamar sudah
bisa saya bilang “it’s ok, cukuplah kalau untuk sekadar bermalam saja.”. Tempat
tidur juga sesuai dengan yang saya pesan, double bed karena saya gak mau pisah
tidurnya nanti bareng suami kalau dikasih twin bed, hehe.
Hal pertama yang
biasa saya lakukan begitu masuk kamar hotel adalah membuka gorden jendela. Saya
dapat kamar di lantai 2 dengan jendela lebar (hampir full di bagian kiri
dinding) menghadap ke jalan samping gedung. Gak terlalu bagus sih
pemandangannya, mungkin kalau ada di lantai yang lebih tinggi lagi bisa lihat
yang lebih banyak lagi.
Kedua, saya cek
kamar mandi. Saya agak trauma dengan hotel di Bogor waktu itu yang sampai saya
minta pindah kamar gegara selang airnya agak macet dan toilet yang berbau tak
sedap. Untunglah disini gak begitu. Di kamar mandi juga tersedia toiletries yang
standar. Ada sabun mandi, shampo, dental kit, sisir dan shower cap. Tapi sayang
kamar mandinya agak kusam, mungkin karena warna lantainya. Juga, toilet yang
sedikit berbau tak sedap.
Balik lagi ke
kamar, saya cek lagi apa yang ada di dalam sana. Di meja dekat rak pakaian,
tersedia teko pemanas, air mineral botol, kopi, teh celup, gula pasir dan gula
semut, juga krimer. Lumayan untuk santai sore nanti pas pak suami pulang kerja,
hehe. Disana juga tersedia dua pasang sandal hotel. Untuk perlengkapan sholat seperti
sajadah, mukena, atau Alquran memang tidak tersedia, tapi bisa kok minta pinjam
dengan house keepingnya.
Sembari menunggu
pak suami datang, saya santai sambil coba wifi dan saluran tv. Bagi yang suka
nonton tv, saluran tv disini lumayan banyak dan bisa menghibur saat mager. Bagi
yang suka akses internet gratisan seperti saya, cocok deh kalau ada di tempat
yang ada wifi gratis semacam ini yang bisa diakses kapan saja. Trus, kalau ada
yang mau spa, disini juga tersedia berbagai paket spa mulai dari Rp 200.000,-an
sampai Rp 500.000,-an. Mbak penjaga spa juga menelepon langsung ke kamar dan
menawarkan jasanya.
Oh iya, saya juga
sempat baca-baca menu makanan yang ditawarkan. Pas saya kesana, lagi ada promo
menu paket ayam, Cuma Rp 35.000,-/nett dan sudah termasuk nasi juga. Lumayan murah
untuk harga di hotel. Tapi saya gak coba. Saya lebih tertarik untuk jalan kaki menyusur
sekitar hotel selepas maghrib untuk cari cemilan dan makan malam bareng pak suami.
Sarapan pagi sudah
dibuka pukul 06.00 WIB. Tempatnya di resto samping lobi depan. Menunya standar mulai
dari nasi dan teman-temannya, bubur ayam, aneka rebusan, sereal dan roti,
salad, dan buah. Sebenarnya saya cari menu telur, tapi gak ada, dan disana pun
gak terlihat ada koki yang masak telur. Atau mungkin harus request dulu kali ya,
baru dibuatkan di dapur belakang? Minuman juga standar, kopi, teh, dan air
putih.
Buffe sarapan |
Salad sayur saya untuk sarapan |
Selepas sarapan, pak
suami berangkat kerja dan saya kembali ke kamar karena memang gak ada yang bisa
dieksplor lagi disini. Saya habiskan waktu sebelum waktu check out untuk
surfing lagi di dunia maya. Sebelumnya, saya sempat berfoto di sudut koridor
yang ditempeli gambar pemandangan.
Sebelum ditanya
check out, saya bilang dulu ke mbak resepsionis, minta izin check out setelah solat
Dzuhur. Pelayanan saat check out lebih ramah dibanding saat check in kemarin,
sepertinya mbaknya sudah ganti (saya gak terlalu hapal dan lupa baca name
tagnya).
Setelah beberapa kali ambil foto, ini pun masih ngeblur! *duh, mamas! |
Meskipun ada hal
yang kurang mengenakkan saat pemesanan, tapi secara keseluruhan, hotel Asoka
Luxury ini nyaman untuk sekadar beristirahat. Oh iya, sebagai tambahan, tempat
parkir disini lumayan luas. Tapi kalau bawa motor, agak kurang nyaman karena
tempat parkirnya di seberang dan itu tempat terbuka. Jadi kalau pas hujan dan
helm ditinggal di motor, ya wassalam deh basah. Untungnya kemarin pas gak
hujan, helm jadi selamat, hehe.
Tempat parkir motor (di seberang jalan, saya ambil foto dari depan gedung hotel) |
Baiklah, segini
dulu cerita saya. Hm, hotel mana lagi ya yang akan kami singgahi?
Asoka Luxury Hotel
Lampung
Hotel bintang 3
Jl. Pulau Morotai
No. 16B, Jagabaya III, Way Halim, Bandar Lampung
Tlp. 0721 711088
Rate semalam berapa mbak disitu?
BalasHapusDari brosur yang ada di kamar, harganya mulai dari 385.000 sampai 785.000. Mau coba nih pas ke lampung? Hehe
BalasHapus