Punya sahabat yang hobinya sama dan dulu sering berinteraksi
memang menyenangkan. Bahkan sampai kita berkeluarga pun, rasanya masih sama
seperti kita dulu masih pada sendiri dan muda-muda :D
Inilah yang kami rasakan, setidaknya menurut aku pribadi.
Aku bergabung dengan Forum Lingkar Pena (FLP)
pertama kali di tahun 2005 dan waktu itu ketemu dengan Mbak Lilih, Mbak
Nur, Mbak Dessy, dan Mbak Ika. Dulu, aku merasa masih sangat-sangat muda,
iyalah secara aku baru jadi mahasiswa tingkat pertama, sedangkan mbak-mbak yang
kusebutkan tadi sudah jadi mahasiswa tahun ke tiga. Tapi dari sanalah dimulai
persahabatan kami.
Cerita persabatan kami, aku ceritain di sesi lain aja yaaa
:D
ooo
Ceritanya kami mau halal bihalal sekaligus reuni (pengennya
reuni besar-besaran, tapi ternyata belum bisa juga). Awalnya niat kami memang
pas puasa, mau buka puasa bareng, tapi apa daya, semua jawaban hanya satu suara
; ikut aja. Begitu terus sampai lebaran tiba haha.
Nah, pas lebaran datang, kami luncurkan lagi ide untuk
ketemuan dimana gitu. Jadi, setelah rame di grup WA (sebenernya yang muncul juga
hanya beberapa sih hehe), kami sepakat untuk kumpul di rumah Jams. Katanya,
sekaligus sukuran rumah baru. Lokasinya memang lumayan jauh dari rata-rata
tempat kami tinggal, tapi karena semangat pengen ketemu sahabat lama, jadi maju
terus pantang mundur.
Dari awal diskusi memang yang kemungkinan akan hadir hanya 3
orang keluarga (kebetulan sudah berkeluarga semua), jadi kami juga gak terlalu
kecewa ketika pas hari H yang datang ya hanya kami bertiga. Padahal, sudah aku
kirimi pesan secara pribadi (siapa tau, mereka gak baca obrolan di grup). Tapi
ya kami maklumi saja, mungkin mereka ada agenda yang lebih penting, atau karena
memang tidak bisa ikut karena sudah pulang lagi ke tempat mereka bekerja.
Benar saja, pas hari H, memang yang datang hanya 3 perempuan
beserta keluarganya (aku dan suami, mbak Lilih, suami, dan anaknya, serta mbak
Ira, suami dan anaknya. Sang tuan rumah, Jams (nama aslinya Jamastuti – maafkan
kami ya simbok, manggil nama anakmu seperti itu ^^V ), sudah masak
banyaaaaakkkk banget! Mbak ira dan mbak Lilih juga bawa makanan yang gak kalah
banyak. Alhasil, kami seperti pesta besar-besaran. Entah kenapa, aku begitu bahagia hari itu sampai gak kerasa
ternyata kami sudah menghabiskan waktu sekitar 4 jam lebih! Dan kami merasa
“Perasaan, barusan sampe tadi, kok sudah jam segini ya?” gitu.
Dengan perut
yang sudah kenyang (asli rasanya tuh penuh banget, haha), kami pamitan pulang.
Pas pamitan, cuaca mendung dan sudah mulai gerimis lagi, tadi sempat balik lagi
karena gerimisnya jadi hujan. Tapi karena waktu sudah sore dan tempat tinggal
kami lumayan jauh, kami benar-benar pamit dengan bekal doa (semoga hujannya gak
terlalu deras, kasihan mbak Lilih dan mbak Ira yang bawa anak kecil). Oia,
karena makanan masih banyak, jadi kami juga dibawain lagi (ya ampuuunnn Jams,
ini mah kita ngerampok ya hihi).
Di tegah perjalanan, hujan mulai deras. Aku yang belum punya
bawaan anak kecil lanjut terus di tengah hujan. So romantic with my hubby ^^
suamiku sempat bilang, kalau mau cepet punya anak, katanya main hujan-hujanan,
haha! Itu teori dari mana, mas?? :D :D :D
Well, intinya kami semua bahagia sudah dijamu oleh tuan
rumah dengan sangat baik. Terimakasih Ibu Jamastuti, Pak Taufik, Azka, dan
Afkar, serta simbok yang sudah masakin kami banyaaaakkk banget. Sampai Angga
bilang gini, “Senyum kalian bertiga tuh mengindikasikan hal yang sama sepertinya. Mungkin perasaan senang karena bisa makan tanpa harus memasak.”
Tak apalah, yang penting kami bahagia. Daaaannn.. gak
afdol tanpa foto kan? *tapi ini yang narsis Cuma emak-emaknya aja :D :D
Ini nih yang Angga bilang emak-emak senang karena bisa makan tanpa masak >,< |
Yang sadar kamera ternyata hanya aku dan Mutiara :P |
Aduuhhh, belum siap pak Taufik! |
Sang tuan rumah seolah berkata : "Anakku sudah 2 lho!" :D |
Ihhhiiirrr aku sok malu2 gituuu |
Mutiara terpana liat aku manis banget wkwkwk |
Kasian Jams, lelah sangat setelah semalaman nyiapin hidangan untuk kami |
Scene before cheesseee :D :D |
Aku, suamiku, dan mutiara juga menerabas hujan
BalasHapusDan mutiara baik2 aja kan? Alhamdulillah.. :D
BalasHapus