Dalam kejenuhan
rutinitas harian, aku sering melarikan sedikit perhatianku pada foto-foto di
masa lalu. Bagiku, foto-foto itu memiliki kekuatan sendiri untuk bisa melukis
senyum kembali di wajahku. Foto-foto itu bisa membuatku mengingat masa-masa
yang mungkin sudah tak bisa aku ulangi lagi, dan kalaupun terulang, tak akan
sama lagi. Maka, menulis sambil melihat foto-foto itu adalah salah satu cara
menyegarkan kembali fikiranku.
Ini foto waktu
aku masih mengabdi di Palembang. Acara makan bersama anak-anak panti asuhan
membuatku merasa sangat bersyukur masih bisa punya orang tua lengkap, rumah
tempat berteduh, dan keluarga yang penuh perhatian.
Ini dua adik
manis yang kalau kalau waktuna ngaji sering kebanyakan becanda. Pengennya
cerita melulu. Kabar terakhir yang kudengar adalah si Puput (yang lebih besar)
sudah mondok di salah satu pesantren di Palembang. Aku jadi terharu. Dulu,
gayanya tomboy, jadi atlet lari cepat, ngomongnya ceplas-ceplos.
Ini kebersamaanku
dengan teman-teman di Palembang. Kalau sudah sesi foto-foto, pasti semuanya
berebut mau jadi artis yang nampang di depan kamera. Keinginan kami yang belum
terwujud adalah lipsing bersama, haha.
Ini bersama
teman-teman penulis yang sekarang sudah berpencaran keman-mana. Kalau liat
foto-foto ini rasanya semangat untuk menulis berkobar lagi =D
Jomblo mah biasa,suka jenuh2 hehe
BalasHapusMbak Lia, Miss u much :)
BalasHapus