13 Juli 2013

OLEH-OLEH DARI BUKA PUASA BARENG

Ramadhan hari ke empat. Di tempat kerja baru saja mengadakan acara buka puasa bareng. Walaupun gak semua karyawan bisa ikut karena bermacam alasan, tapi suasana tetap ramai dan terasa puasa banget! Seperti biasa dan kebanyakan acara bukbar, di tempat kerjaku pun acara bukbar diawali dengan tausiah singkat. Dan kali ini, aku mencoba membaginya dengan kalian. Ya berbagi ilmu yang bermanfaat kan termasuk amal jariah, hehehe...
Aku terkesan dengan salah satu kalimatnya, begini :

“Ramadhan itu tamu agung. Tidak setiap orang bisa kembali bertemu dengan Ramadhan. Ketika sang tamu agung itu datang menghampiri kita, akankah kita abaikan begitu saja? Bayangkan ketika kita menjadi tamu bagi seseorang, lalu sang tuan rumah tidak menanggapi kita, mengabaikan begitu saja, mungkin kita akan berfikir ulang untuk kembali bertamu ke rumahnya.”

Benar. Maka gak heran kalau ada orang yang memasang target ibadah jauh lebih tinggi daripada target-target ibadah di bulan-bulan biasa. Misalnya saja tilawah Quran yang mungkin biasanya hanya ditargetkan khatam dalam waktu 3 bulan, pada bulan Ramadhan ditarget 5 kali khatam! Lha aku, di awal Ramadhan ini belum sampai mana-mana, hadehhh...

Yang gak kalah pentingnya adalah inti dari puasa itu sendiri. Memang puasa itu menahan lapar dan haus, tapi alangkah lebih baiknya juga menahan diri dari apapun yang bisa mencegah berkurangnya pahala puasa. Untuk yang ini, rasanya memang sulit sih. Sedikit-sedikit ngomongin orang. Sedikit-sedikit bisik-bisik. Sedikit-sedikit mau tau gosip. Sedikit-sedikit pasang telinga cari bahan rumpian. Aku sendiri memang sering terjebak begitu, hiks!

Jadi teringat kata-kata sang ustad. Puasa itu dibagi jadi 3 kategori. Pertama, puasanya orang umum. Puasa ya hanya menahan lapar dan haus saja. Kedua, puasanya orang yang menahan lapar, haus, dan menahan dari berkurangnya pahala puasa, misalnya itu tadi, gak gosip, gak ngomongin orang, gak dengar yang gak baik, gak lihat yang gak baik, dan lain-lain. Ketiga, puasanya orang yang mempuasakan hati juga. Jadi, bersitan niat untuk maksiat pun sudah bisa ditahan. Nah untuk yang terakhir ini hanya puasanya nabi dan para rasul deh J

Hm, jadi semangat nih jalani puasa. Sayang banget kan kalau sang tamu agung ini disia-siakan begitu saja? Bisa-bisa, Ramadhan gak kembali lagi bertandang ke rumah kita. Yuk, jadikan Ramadhan kali ini lebih baik, dan jauh lebih berharga dari Ramadhan tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah memberi komentar :)