TIPS BAGI YANG INGIN TERLEPAS DARI CENGKERAMAN ROKOK
Langkah 1
Yang pasti adalah niat. Gimana pun juga, kalo kamu gak niat untuk berhenti merokok, ya hasilnya juga gak bakalan maksimal. Yang ada malah pengen balik lagi, balik lagi. So, niatkan dulu sepenuh hati bahwa dirimu mau bener-bener berhenti.
Langkah 2
Nah, kalo dirimu dah niat berhenti, maka hal yang harus dilakukan adalah kurangi porsi merokokmu. Gak usah langsung banyak kalo memang gak bisa. Jadi, misalnya dirimu sehari bisa habis 10 batang rokok, maka hari ini dirimu kurangi jadi 9 batang. Besok jadi 8 batang dst sampe dirimu hanya boleh konsumsi 1 batang seharinya.
Langkah 3
Berhasil sampe langkah 2? Hebat deh! Nah, sekarang ganti rokokmu dengan permen karet. Lebih enak kan? Bau mulutmu yang pahit itu akn terganti dengan wangi permen karet
Langkah 4
Kalo kamu bete dan ngerasa pengen balik merokok lagi, coba alihkan dengan makanan selingan lain yang lebih jelas manfaatnya.
Langkah 5
Yang jelas sih, perkuat iman, hehe...
Moga sukses ya, Mas! :-)
▼
08 November 2008
SECUIL TENTANG ROKOK
SECUIL TENTANG ROKOK
Assalamualaikum...
Pakbar teman-2 semua? Aku harap kalian dalam keadaan baik saat baca tulisan ini. Sebab, biar bisa kasih komen yang baik juga. Kalo lagi gak fit, pikiran juga bisa kacau, jadi komen yang dikirim juga bisa gak karuan, he...
Btw, tulisan ini aku dedikasikan buat kalian para lelaki yang baru mulai merokok atau dah jadi pecandu rokok atau yang belum pernah merokok. (Lho kok yang belum pernah merokok juga?) iya, soalnya biar gak coba-coba untuk merokok atau terpengaruh sama bisikan-2 syaithon nirrojim, he...
Pembakaran rokok sebenernya gak beda jauh sama pembakaran material lain. Bedanya cuma dikit. Kalo pembakaran lain (misal ngebakar sampah), asapnya itu gak ada yang mau menghisap, nah kalo pembakaran rokok, asap yang keluar justru dimasukkan ke dalam tubuh.
Tau gak sih, ketika sebatang rokok dibakar, maka terbentuklah sejumlah senyawa-2 kimia seperti CO2, H2O, NOX, SOX dan CO. Reaksi pembakaran ini terjadi pada temperatur di atas 800oC, yaitu di ujung batang rokok yang terbakar. Setelah reaksi pembakaran ini, reaksi selanjutnya adalah pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lain yang tergolong senyawa beracun dan bisa berdifusi dalam darah. Reaksi ini terjadi pada temperatur di bawah 800oC yaitu di bagian tengah batang.
Sebenernya, produk reaksi ini bisa terbakar kalo melewati temperatur yang tinggi, tapi karena produk ini langsung masuk ke dalam mulut yang notabene temperaturnya Cuma sekitar 37oC, jadi ya, produk reaksi ini tetep bebas berkeliaran dalam tubuh.
Satu lagi reaksi yang berbahaya bagi tubuh sang perokok adalah kondensasi nikotin yang terkandung dalam rokok. Nikotin yang sudah menguap pada temperatur 100-400oC tidak melewati temperatur yang lebih tinggi lagi untuk bisa hilang. Sebaliknya nikotin itu akan terkondensasi pada temperatur di bawah 100oC sebelum sampai ke mulut. Tapi karena menurut kesetimbangan, tidak semua nikotin terkondensasi, maka gas yang masuk ke dalam tubuh masih mengandung nikotin ini. Nikotin yang masuk inilah yang berbahaya bagi tubuh.
Nah, itu baru tinjauan kimianya (hehe, secara aku ini orang kimia...), kalo ditinjau secara agama? Wah, panjang deh ceritanya. Intinya karena rokok itu gak memberi manfaat, tapi malah membawa penyakit, maka para fuqaha (ahli fikih, gitu) dari keempat mahdzab banyak yang mengharamkan rokok ini. Jadi, bagi kalian para lelaki yang mengaku Islam tapi masih merokok, hayoo... mau kasih alasan apalagi untuk membela sebatang rokok? :-p
Sumber:
Majalah ACID/ edisi III/ tahun V/ Mei 2005
“Rokok Haram” Abdul Karim Muhammad Nashr
Assalamualaikum...
Pakbar teman-2 semua? Aku harap kalian dalam keadaan baik saat baca tulisan ini. Sebab, biar bisa kasih komen yang baik juga. Kalo lagi gak fit, pikiran juga bisa kacau, jadi komen yang dikirim juga bisa gak karuan, he...
Btw, tulisan ini aku dedikasikan buat kalian para lelaki yang baru mulai merokok atau dah jadi pecandu rokok atau yang belum pernah merokok. (Lho kok yang belum pernah merokok juga?) iya, soalnya biar gak coba-coba untuk merokok atau terpengaruh sama bisikan-2 syaithon nirrojim, he...
Pembakaran rokok sebenernya gak beda jauh sama pembakaran material lain. Bedanya cuma dikit. Kalo pembakaran lain (misal ngebakar sampah), asapnya itu gak ada yang mau menghisap, nah kalo pembakaran rokok, asap yang keluar justru dimasukkan ke dalam tubuh.
Tau gak sih, ketika sebatang rokok dibakar, maka terbentuklah sejumlah senyawa-2 kimia seperti CO2, H2O, NOX, SOX dan CO. Reaksi pembakaran ini terjadi pada temperatur di atas 800oC, yaitu di ujung batang rokok yang terbakar. Setelah reaksi pembakaran ini, reaksi selanjutnya adalah pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lain yang tergolong senyawa beracun dan bisa berdifusi dalam darah. Reaksi ini terjadi pada temperatur di bawah 800oC yaitu di bagian tengah batang.
Sebenernya, produk reaksi ini bisa terbakar kalo melewati temperatur yang tinggi, tapi karena produk ini langsung masuk ke dalam mulut yang notabene temperaturnya Cuma sekitar 37oC, jadi ya, produk reaksi ini tetep bebas berkeliaran dalam tubuh.
Satu lagi reaksi yang berbahaya bagi tubuh sang perokok adalah kondensasi nikotin yang terkandung dalam rokok. Nikotin yang sudah menguap pada temperatur 100-400oC tidak melewati temperatur yang lebih tinggi lagi untuk bisa hilang. Sebaliknya nikotin itu akan terkondensasi pada temperatur di bawah 100oC sebelum sampai ke mulut. Tapi karena menurut kesetimbangan, tidak semua nikotin terkondensasi, maka gas yang masuk ke dalam tubuh masih mengandung nikotin ini. Nikotin yang masuk inilah yang berbahaya bagi tubuh.
Nah, itu baru tinjauan kimianya (hehe, secara aku ini orang kimia...), kalo ditinjau secara agama? Wah, panjang deh ceritanya. Intinya karena rokok itu gak memberi manfaat, tapi malah membawa penyakit, maka para fuqaha (ahli fikih, gitu) dari keempat mahdzab banyak yang mengharamkan rokok ini. Jadi, bagi kalian para lelaki yang mengaku Islam tapi masih merokok, hayoo... mau kasih alasan apalagi untuk membela sebatang rokok? :-p
Sumber:
Majalah ACID/ edisi III/ tahun V/ Mei 2005
“Rokok Haram” Abdul Karim Muhammad Nashr