20 November 2018

Day #1, Kenapa Harus Ngeblog?

Kenapa sih harus ngeblog?

Alasan pertama!
Hmm... untuk ngumpulin tulisan-tulisan saya! Haha. Sepertinya saya sudah beberapa kali menulis tentang saya sendiri disini ya. Seorang perempuan melankolis yang punya imajinasi tinggi dan melahirkannya dalam bentuk tulisan. Iya, bahkan obrolan ringan dengan teman pun terkadang bisa jadi ide untuk tulisan saya. Makanya saya sering bilang ke teman saya, apalagi teman baru, hati-hati cerita ke saya, nanti ceritanya bakal online, hehe.

Saya memang suka menulis sejak masih sekolah. Kebiasaan karena awalnya dikasih buku harian oleh ibu saya. Katanya untuk nulis cerita apapun yang dialami dalam sehari itu. Waktu itu sepertinya saya masih kelas 3 atau 4 SD. Jadi ya saya turuti saja. Saya ceritakan apa yang saya alami hari itu. Saya bermain, saya nangis karena diusili teman, saya senang karena rangking 1 di kelas, dan cerita apapun yang ingin saya tulis.

Sumber : Pixabay
Nah, sejak saat itu, saya gak bisa lepas dari buku harian. Kalau buku harian saya habis, saya akan membeli buku baru dan itu seperti rutinitas yang menyenangkan untuk saya sampai saya dewasa (setidakya sampai saya menikah). Makanya pas tahun kemarin beberes kamar, saya kumpulkan buku harian itu dan hasilnya adalah 1 kardus besar! Itu belum termasuk buku harian masa kecil saya yang gak tau kemana, mungkin sudah sobek dan dimakan rayap atau entah nyelip dimana.

Dari kebiasaan nulis buku harian itu, saya terbiasa untuk menulis pengalaman pribadi atau menuangkan pendapat saya lewat tulisan. Sekira lebih dari sepuluh tahun lalu, saya belum kenal yang namanya blog pribadi. Media sosial pun masih minim, paling hanya Frindster dan komunitas online yang saya punya. Jadi saya sesekali mengirimkan tulisan saya ke media itu. Yah, lumayan kan tersimpan di database dunia maya. 

Sampai akhirnya di tahun 2008 lalu, ada seorang teman yang mengajak saya membuat blog pribadi gratisan.
Itu awalnya saya punya blog pribadi, yeaayy! Dulu rasanya bangga sekali punya blog sendiri walaupun masih gratisan (sekarang juga masih gratisan, haha). Rasanya tuh seperti punya rumah yang kalau kita lelah di jalan, kita punya tempat kembali yang disana ada seseorang yang bersedia mendengar semua kisah kita. Awalnya sih saya malah gak tahu mau posting apa ya. Tulisan pertama saya ada disini.

Saya juga gak berfikir akan seperti apa blog saya, yang penting saya punya dulu. Jadi, saya posting macam-macam tulisan saya. Entah itu curhatan melow nan lebay, entah itu ocehan gak jelas, entah itu puisi, entah cerpen, apapun lah yang saya ingin tulis, ya saya tulis saja dan saya posting. Dulu sekali, blog saya itu amburadul. Ibaratnya saya baru punya rumah dan gak tahu harus menata barang ini itu dimana. Sekarang juga masih berantakan sih, tapi lumayan lah gak seamburadul yang dulu.

Kenapa sih harus ngeblog?

Alasan kedua!
Kalau saya ingin bisa menulis, saya harus konsisten menulis. Pernah lho, saya membiarkan blog saya kesepian, kosong melompong seperti rumah yang ditinggalkan penghuninya dalam waktu lama. Sampai saya merasa itu blog sudah ditumbuhi rerumputan yang tinggi dan berantakan. Pada akhirnya saya sadar dan seperti penghuni rumah yang ingin kembali, hehe.

Rupanya, punya blog cukup efekfif membuat saya terbiasa menulis. Saya mulai menata kembali blog saya. Mengelompokkan tulisan-tulisan saya dan membuatnya lebih rapi. Oh iya, saya gak pernah menghapus postingan lama blog saya. Walaupun itu tulisan bisa dibilang alay lebay sekarang, tapi saya tetap menghargainya. Itulah saya yang dulu dengan gaya yang dulu. Itu seperti proses, dari anak kecil, remaja, sampai dewasa (tapi tetap gak dewasa sampai sekarang, wkwk).

Baca juga : Klarifikasi Dari Saya

Kalau saya diundang menjadi pembicara untuk kelas menulis, saya selalu menyarankan peserta untuk punya blog. Apapun platformnya, kalau bisa punya blog. Saya akan bilang pada mereka, blog itu bisa digunakan untuk menyimpan tulisan-tulisan kita, bisa sebagai motivator untuk terus menulis, bisa untuk tempat berlatih menulis, dan bisa untuk menjaga konsistensi menulis. Kalau sudah begitu, dalam hati saya bilang, ini bukan untuk kalian saja, tetapi untuk saya juga.

Kenapa sih harus ngeblog?

Alasan ketiga!
Biar orang lain bisa baca tulisan saya, hehe. Iya, benar kan? Semenjak saya mulai merapikan blog saya, saya berjanji untuk akan mengisi blog ini dengan konten yang positif, sederhana, dan bisa diambil hikmahnya. Makanya sayang kan kalau tulisan dengan konten positif hanya disimpan di lemari berkunci yang orang lain tidak bisa membacanya? (kayak resep rahasia craby patty, hehe).

Memang, tidak selalu tulisan saya di blog ini penuh hikmah, tapi setidaknya saya bisa berbagi pengalaman untuk para pembaca. Kalau saya bepergian dan menceritakan perjalanan saya, siapa tahu ada informasi yang bisa diambil untuk orang yang ingin bepergian kesana juga. Kalau saya menulis resensi buku, siapa tahu orang lain ingin penasaran dengan buku itu dan jadi beli bukunya juga. Kalau saya menulis curhatan gak jelas, siapa tahu orang yang baca bisa tertawa dan itu artinya saya membuat orang lain bahagia kan? Hehe.

Yah, pada intinya saya punya banyak alasan untuk tetap punya blog dan merawatnya seperti saya merawat rumah tempat tinggal saya. Seperti yang saya bilang di awal tadi, saya merasa saya punya rumah dan disana ada seseorang yang siap mendengarkan semua kisah saya.

Kalau kamu? Kenapa harus ngeblog?

Tidak ada komentar: