25 Juli 2014

AURORA

: fa

Kau bilang ada ribuan tekad untuk mencintaiku selalu
juga mimpi-mimpi yang berloncatan dalam tidurmu
mimpi tentang asa yang mengangkasa
terajut dalam doa-doa panjang sebagai selimut tidur malammu

aku tertawa
entah, tapi memang terasa lucu
apakah masa lalu terlalu indah untuk sekedar dijadikan puisi dalam buku-bukumu?
atau memang kita yang terlanjur terikat oleh sesuatu yang kita pun tak tahu apa itu

tapi, fa
aku tersentak kau kirimkan sajak pendek itu siang kemarin
sementara kita sudah terpaut jarak dan waktu
juga oleh sumpahmu di hadapan tuhanmu

betapa waktu telah beranjak sekian lama
dan kita terlalu larut pada entah apa

sudahlah, fa
entah siapa yang terlambat menyadari
atau entah siapa yang terlalu dini mengakui

toh kita tetap bisa menatap hujan di jendela
dan mengabadikannya lewat untaian kata
untuk kemudian meminta angin mengirimkannya

24 Juli 2014

PENCARIAN ITU BELUM BERAKHIR DISINI

Kamu benar, kawan. Tentang pembicaraan kita siang itu. Kamu bilang kita harus berusaha. Tetap berusaha tanpa lelah sampai nanti kita bertemu dengan seseorang yang kita ingini. Kamu benar, kawan. Kita memang terikat takdir, tapi takdir itu ada disana, di Lauh Mahfudz. Seberapa besar usaha kita, itu juga yang akan menentukan takdir kita.

Kamu benar, kawan. Tentang siapa yang akan jadi pendamping kita, dialah cerminan kita. Kalau kita baik, seseorang yang akan datang pada kita pun adalah orang yang baik. Kalau kita buruk, seseorang yang akan datang pada kita pun jauh dari baik. Seperti sebuah permainan jungkitan. Tak akan pernah seimbang jika tidak sepadan.

Kamu benar, kawan. Tentang siapa yang menentukan takdir kita. Kita sendiri. Bagaimanapun, kita punya otak untuk berfikir, memilih siapa yang terbaik dari banyak pilihan yang ada di depan kita. Kita punya mata untuk melihat, seperti apa rupa seseorang yang akan kita pilih sebagai pendamping kita. Kita punya perasaan untuk meyakini, seberapa nyaman kita berada di dekatnya.

Kamu memang benar, kawan. Tentang fokus pada apa yang kita mesti cari. Kamu mencari, aku mencari. Tapi kita sepakat selera kita berbeda. Mungkin salah satu dari kita menganggap baik di satu sisi, tapi tidak di sisi lain. Mungkin salah satu dari kita menganggap aneh, tapi tidak pada yang lain. Mungkin itu yang kamu anggap sebagai proses.

Menakar dengan fikiranmu. Menimbang dengan instingmu. Mengira-ngira dengan perasaanmu. Dan ternyata akhirnya kamu benar. Kita yang menentukan takdir. Kita yang memilih. Kita yang akan menjalankan. Dan pilihan itu masih mencari kembali.

Kita bukan stasiun terakhir bagi pencarian kita.

Bukber #3

Ini buka puasa edisi ke tiga

Wow, sudah kayak sinetron aja ya :D tapi benar, ini ke tiga kalinya buka puasa bersama antar karyawan di hotel tempat ku bekerja. Tapi kali ini berbeda dengan dua momen buka puasa kemarin. Kali ini buka puasa bareng anak panti asuhan sekitar hotel.

Melihat anak-anak, aku jadi teringat sekitar tiga tahun lalu aku di Palembang. Disana aku pernah bersama mereka walaupun hanya seminggu sekali. Berbagi ilmu, mengajari mereka membaca alif ba ta, tertawa bersama, makan bersama. Setidaknya aku bisa merasakan sepenggal hidup mereka walaupun tak pernah bisa benar-benar tahu bagaimana perasaan mereka tinggal di panti asuhan tanpa orang tua kandung. Setidaknya, aku bisa bersyukur bahwa aku masih punya orang tua lengkap. Bahwa aku masih bisa hidup di rumah yang layak. Bahwa aku masih bisa makan dengan lahap.

Melihat anak-anak itu tertawa, rasanya bahagia. Bahwa sebenarnya, bahagia itu letaknya di hati. Letaknya pada apa-apa yang kita syukuri. Letaknya pada apa yang sudah kita beri, bukan pada seberapa banyak yang kita miliki. Itulah kenapa infak, shodaqoh, zakat itu bisa menentramkan hati. Karena hakikatnya, harta yang kita miliki bukan sepenuhnya milik kita.

ooo

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”  Q.S Ar-Rahman : 13.

malu-malu mau mulai makannya :D

weww...  si ustadz cilik -peci putih- gak mau difoto
#ngajinya bagus banget lho!

senyuuuummm :)

Alhamdulillah ya dapet sarung baru :D
Dan... di akhir sesi, kita sempet-sempetin mejeng hehe...

Cantik-cantik, tapi sayangnya blur :(

Alhamdulillah kenyang :D

Gomen Ne Summer

: JKT48

Dirimu duduk memeluk lutut

Di pinggiran geladak
Menghitung banyaknya ombak
Datang mendekat

Diriku ada di sampingmu
Seakan mau menganggu
Saat sengaja ajak bicara
Kau memukul bahuku

* Lautlah yang sangat biru
Menyerupai kasih sayang
Yang mengajari suatu arti dari keabadian . . .

Maafkan summer , menyilaukan
Saat tatap wajahmu dari samping
Dalam hatiku ingin menyentuhmu lembut
Keisengenku saja

Maafkan Summer , cinta ini
meskipun teman , t'rasa sedih . .
Hanya angin laut yang sejak dari dulu
Bertiup menujumu
Maafkan Summer

Burung layang-layang putih mengelilingi langit
S'perti memanasi
" Ayo Cepat Katakan! "

Aku pun diselingi bercanda
Melepas sepatu sneakers
Seketika lari sekuat tenaga
Bagai m'larikan diri

* Bersama habisnya nafas
Debaran ini meningkat
Walau ku hitung deburan ombak
Tak akan ada habisnya

Tetaplah Summer , kita berdua
Disinari cahaya matahari...
Perasaanku ini akan berlanjut apapun yang terjadi
Tetaplah Summer , lebih jauh
Menuju Cakrawala di ujung sana
Aku pun sendirian menatap langkah kaki
Tak mampu bilang suka
Tetaplah Summer . . .

* Pantai putih bersih
S'perti perasaan jujur
Yang memaksaku Tuk minta maaf
Sayang yang terlalu dalam. . .

Maafkan summer , menyilaukan
Saat tatap wajahmu dari samping
Dalam hatiku ingin menyentuhmu lembut
Keisengenku saja
Maafkan Summer , cinta ini
meskipun teman , t'rasa sedih . .
Hanya angin laut yang sejak dari dulu
Bertiup menujumu
Maafkan Summer . . .



23 Juli 2014

Di Sepenggal Pagi yang Muram

Kalau sudah begini, siapa yang akan disalahkan? Tidak enak bukan disindir dan digeremengi dari belakang? Padahal sudah berusaha semaksimal mungkin. Begitulah ketika suatu hal bergantung dengan hal yang lainnya. Ketika satu bagian bergantung pada bagian lainnya. It’s oke. Fine.

Memang tidak ada bagian yang lebih penting dari bagian yang lain. Tapi, ketika semua tidak sesuai dengan yang diharapkan, pasti hanya satu bagian saja yang akan disoroti, diperhatikan, dan dikritiki. Satu bagian yang sudah dibingkai dalam alam fikiran bahwa hanya bagian itulah yang bertugas untuk melakukan suatu hal paling keras. Dan dari bagian itu, ada satu bagian lagi yang paling disoroti. Secuil manusia.

Semua sama saja. Dimanapun itu. Bahkan di bagian yang diberi label khusus sekalipun. Tak ada bedanya. Ketika hasilnya memuaskan untuk segelintir orang, maka semua dipuji. Semua dihormati. Semua disanjungi. Semua disenyumi. Tapi, ketika hasilnya tidak memuaskan untuk segelintir orang itu, tidak semua orang dicaci. Tidak semua orang dibawahi. Tidak semua orang dicemberuti.


Well, benar bahwa dunia ini hanya sandiwara. Melakoni setiap peran dengan yah, kadang terlalu serius, lebih sering terlalu tak peduli. Bagaimanapun yang penting sudah berperan. Begitulah. Mungkin. Entahlah.

21 Juli 2014

Belajar Kilat Fotografi

Tarraaa...

Banyak hal bisa dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan rutinitas di tempat kerja dan di rumah. Salah satunya dengan membidik sebuah objek dengan kamera. Terus terang, aku memang hobi membidik objek dari dulu. Yah, walaupun sering gak karuan hasilnya, tapi ada beberapa foto yang sudah diakui keindahannya –haha- paling tidak oleh adikku sendiri.

Kemarin siang, aku bersama seorang teman bela-belain keliling Unila demi cari objek yang menarik. Sebenarnya, objek di manapun ada dan banyak, gak perlu jauh-jauh asal bisa cari sudut pandang dan komposisi yang menarik, sebuah objek biasa pun bisa jadi luar biasa. Tapi, karena kami –lebih tepatnya sih aku- sedang ingin membidik hal-hal berbau natural seperti pohon, bunga, serangga dll, jadi Unila memang pas untuk dikunjungi.

Minggu siang yang tak sibuk. Memang karena gak ada anak kuliahan dan hampir gak ada aktivitas akademik, membuat kami bebas kesana kemari memilih objek. Gak pake malu diliat orang dan dianggap aneh karena moto-moto sesuatu yang gak penting hehe. Tapi sebenarnya, tujuanku selanjutnya adalah ingin menyampaikan pesan lewat foto. Untuk sekarang sih, mungkin belum ya.. kadang aja dapet momentnya, tapi seringnya gak L

Karena bagiku, baik foto atau tulisan bisa mengubah dunia kalau memang niatnya begitu. Menyampaikan pesan tak harus lewat perintah atau langsung bilang secara lisan kan? Yah, begitulah. Anyway, beberapa hasil jepretanku seperti ini. Terimakasih untuk Quni yang sudah mau berbagi ilmunya #maaf ya jadi berpegel-pegel ria ^^V

Lumayan susah cari sudut pandang untuk bangku satu ini.
kata temanku, backgroundnya merusak fokus

Masih agak blur ya foto ini padahal ini sudah jepretan ke sekian kalinya :(

Nice try untuk foto makro, haha

Hasil jepretan si Quni. gak beda jauh lah sama jepretanku di atas, haha :P

Mode yang sama untuk objek yang berbeda.
jepretan Quni lebih bagus dari ini

Gagal ambil sudut pandang, hasilnya begini nih...

18 Juli 2014

LAMUNAN BIRU

 : bq

Aku suka senyummu
pada kali pertama kita bertemu
di suatu tempat
di suatu waktu
dan kita bicara
ringan saja
seperti seorang teman yang sudah pernah berjumpa sebelumnya
kau dengan lagu-lagumu
dan aku dengan buku-bukuku

aku suka matamu
pada kali pertama kita bertemu
matamu berisyarat
menakar seperti apa diriku
menuruti instingmu
atau mencerna pikiranmu
kau dengan cerita-ceritamu
dan aku dengan anggukan-anggukanku

aku suka gayamu
pada kali pertama kita bertemu
menelusuri isi kepalamu
aku seperti petualang baru yang tak tahu peta tak tahu waktu
kadang bisa mengikutimu
sering tertinggal karena ketinggian bahasamu

tapi aku tak suka ketika akhirnya harus mengakhiri sore itu
dan aku sendiri berdiri menatapmu dari jauh
seperti kamu
menakar dengan pikiran dan perasaanku
apa esok masih sama
seperti suatu waktu sebelum pertemuan itu
seperti kali pertama kau hanya kenal namaku

 Natar, 17 Juli 2014 


16 Juli 2014

BUKBER DI RUMAHKU :D

Yuhuuu..

Ramadhan memang bulan yang spesial. Spesial karena pahalanya bisa berlipat, spesial karena kesempatan berkumpul bersama keluarga jadi lebih sering daripada biasanya, spesial karena perasaan bahagia juga lebih dominan.

Setelah acara bukber karyawan di hotel berlalu, giliran bukber di rumah salah satu karyawan nih. Tahun ini diadakan lagi di rumahku. Tapi berbeda dengan tahun kemarin, kali ini ada juru masaknya! Hehe. kalau tahun kemarin, semua masakan dan kudapan disiapkan oleh ibuku sendiri, tahun ini ada dua orang temanku yang ‘mengobrak-abrik’ dapurku :D

They are... Lukman and Martinez. Satu orang bertanggung jawab untuk kudapan, dan satu orang lagi bertanggung jawab untuk makanan beratnya. Aku? Jadi pembantu umum alias bantu iris-iris, bantu nuangin air, bantu goreng-goreng, haha #takdir orang yang gak bisa masak. But, it was so cheerfull in my kitchen though there’s so mess.

Sebenarnya menu untuk takjilnya gak banyak, Cuma risoles kentang, pisang goreng coklat keju, dan minuman rasa melon (kuahnya kayak sop buah; susu kental manis dan sirup rasa melon, isinya buah melon dan nata de coco). Tapi rempongnya ampun deh. Mungkin karena memang mulai masaknya itu sudah kesiangan kali ya atau karena peralatan dapurnya gak lengkap (?). Yang pasti, kami sempat kewalahan karena jam sudah menunjukkan pukul 17.30 dan masih ada yang belum selesai. Aku jadi merasa seperti peserta acara Mater Chef itu, hehe. Menu makan malamnya juga gak terlalu banyak. Sang koki buat ayam krispi, tumis jamur, dan sop sayur, pelengkapnya sambal kecap yang pedasnya gila. 



Well, acara bukber berjalan seperti bukber-bukber lain. Azan berkumandang dan langsung melahap takjil yang disediakan. Mantap deh kudapan kali itu. Many thanks to Lukman :D. Dan untuk makan malamnya, maknyuss! Terimakasih untuk Martinez yang sudah buat bibir kami merah karena sambal kecapnya, hehe.


Lagi-lagi gak banyak foto karena gak kondusif untuk difoto. Gerak mulu :D

04 Juli 2014

RAMADHAN KAREEM DI HOTEL BANDARA

Ramadhan Kareem di Hotel Bandara. Itulah tema yang diangkat oleh pihak manajemen Sofyan Inn Hotel Bandara Lampung untuk Ramadhan 1435 H ini. Pastinya, manajemen hotel berharap Ramadhan kali ini benar-benar mulia dan berkah, tidak hanya untuk warga hotel saja, tetapi juga untuk lingkungan sekitar dan tamu-tamunya.

Untuk itu, ada sejumlah promo yang ditawarkan Hotel Bandara untuk memeriahkan Ramadhan kali ini. Konsumen bebas memilih paket mana yang mereka sukai.

Ramadhan Package

1.       Paket Buka Puasa Bersama
Paket ini cocok untuk instansi, lembaga, perusahaan, atau masyarakat umum yang ingin mengadakan acara buka puasa bersama. Hanya dengan Rp 80.000,- /pax, konsumen sudah bisa saling bersilaturahmi dengan kerabatnya dalam acara buka puasa bersama. Paket ini sudah termasuk takjil dan makan malam serta gratis ruang pertemuan selama 4 jam.

2.       Paket Meeting
Bagi konsumen yang ingin mengadakan rapat, konsolidasi, atau pertemuan resmi atau semi resmi, paket ini cocok dipilih. Hanya dengan Rp 100.000,-/pax, dengan minimal 30 pax, konsumen sudah bisa mendapatkan pelayanan untuk mengadakan pertemuan. Paket ini sudah termasuk takjil, makan malam, gratis ruang pertemuan selama 8 jam, whiteboard, infocus, memo pad, dan pensil.

3.       Paket Fullboard
Paket ini bisa menjadi pilihan bagi konsumen yang ingin mengadakan rapat dalam jangka waktu lebih dari sehari. Didukung dengan kamar yang nyaman, harga untuk paket ini mulai dari Rp 294.500,-/pax. Paket ini sudah termasuk kamar deluxe twin, gratis ruang pertemuan, takjil, makan malam, sahur, dan fasilitas pertemuan seperti whiteboard, infocus, memo pad, dan pensil.

Promo on Ramadhan

1.       Ramadhan Kareem
Nikmati diskon hingga 18% selama 29 Juni – 4 Juli 2014 untuk semua tipe kamar.
2.       One Stop Staying
Paket lengkap untuk menginap, meliputi kamar, takjil, makan malam, dan sahur. Harga yang ditawarkan adalah Rp 458.000,- untuk kamar tipe Deluxe.
3.       Room + Room
Cocok untuk konsumen yang sedang dalam perjalanan mudik bersama keluarga. Promo ini menawarkan vocer diskon tambahan kamar hingga 29% untuk setiap penyewaan 3 kamar.
4.       Room + Car Wash
Setelah nyaman beristirahat di hotel, konsumen juga akan mendapat pelayanan berupa cuci mobil dengan memilih promo ini. Harga yang ditawarkan hanya Rp 509.000,- untuk kamar tipe Deluxe, dan sudah termasuk takjil, makan malam, dan cuci mobil.
5.       Happy Eid Day
Diskon hingga 18% kembali saat hari raya tiba hingga 4 hari setelahnya.

Tipe Kamar
Harga Publish
Superior
Rp 351.000,-
Deluxe
Rp 461.000,-
Executive
Rp 561.000,-

Berminat? Hubungi segera bagian reservasi di nomor 0721 769 7000 atau bagian marketing di nomor 0856 6968 1236.





03 Juli 2014

RAMADHAN LAGI :D

Ramadhan datang kembali. Alhamdulillah masih bisa dipertemukan dengan Ramadhan dalam keadaan sehat wal afiat J

Sudah sebulan lebih aku gak posting tulisan ya. Maklum, jadi sales jadi agak sempit waktu untuk nulis (alasan!), apalagi, si lapmi sedang dipinjam oleh adik di Belitang sana. Tambah gak sempat nulis deh (pembelaan untuk alasan pertama!). Tapi yang pasti, semangat menulis masih tetap berkobar kok.

Nah kali ini, aku mengawalinya dengan acara buka puasa bersama karyawan dan karyawati Sofyan Inn Hotel Bandara Lampung. Hotel tempatku bekerja ini mengadakan acara buka puasa bersama beberapa hari lalu. Kali ini agak berbeda suasananya, yah, waktu memang terus berputar, ada yang tahun lalu belum berkeluarga, kemarin sudah bawa pasangannya. Begitulah, acaranya ramai dan menyenangkan.

Tausyiah inti yang disampaikan Ustadz Lutfi gak jauh-jauh dari hikmah puasa. Kenapa Allah memerintahkan kita untuk berpuasa, ada apa di bulan puasa, dan amalan-amalan yang diganjar berbeda dari bulan-bulan selain Ramadhan.

Menurut beliau, ada tiga hikmah di bulan Ramadhan ini :
  •          Bulan ini adalah bulan untuk memperbaiki kualitas keimanan kita. Sobat tentu sudah paham lah, bagaimana kita di bulan ini benar-benar menahan segala tindakan yang akan mengurangi pahala puasa. Kalau biasanya ada gosip, kita nimbrung, sekarang agak gak dengerin, hehe. Biasanya abis sholat ngobrol, sekarang baca Quran. Begitulah.
  •          Bulan ini adalah bulan untuk memperbaiki kualitas keimanan keluarga kita. Kalau sebelumnya, kita cuek-cuek saja pada saudara kita, sekarang, mau tarawih ngajak-ngajak saudara. Saling mengingatkan dan saling berlomba untuk berbuat baik.
  •           Bulan ini adalah bulan untuk memperbaiki kualitas keimanan bangsa kita. Nah ini tentu saja bisa dilakukan ketika hal pertama sudah dilakukan, kemudian berimbas ke hal yang kedua, dan akhirnya ketika semua keluarga melakukan itu, tentu bangsa ini akan berubah ke arah yang lebih baik.

Nah, di sesi selanjutnya tentu saja ngembat takjil dan makan malam. Beeuhh... masakan sang koki laris manis sampai ke bumbu-bumbunya! :D mantabs deh!

Ini dia foto-fotonya. Cuma sedikit sih, sibuk makan-makan haha.