29 Agustus 2013

SAAT JENUH MELANDA


Dalam kejenuhan rutinitas harian, aku sering melarikan sedikit perhatianku pada foto-foto di masa lalu. Bagiku, foto-foto itu memiliki kekuatan sendiri untuk bisa melukis senyum kembali di wajahku. Foto-foto itu bisa membuatku mengingat masa-masa yang mungkin sudah tak bisa aku ulangi lagi, dan kalaupun terulang, tak akan sama lagi. Maka, menulis sambil melihat foto-foto itu adalah salah satu cara menyegarkan kembali fikiranku.


Ini foto waktu aku masih mengabdi di Palembang. Acara makan bersama anak-anak panti asuhan membuatku merasa sangat bersyukur masih bisa punya orang tua lengkap, rumah tempat berteduh, dan keluarga yang penuh perhatian.

Ini dua adik manis yang kalau kalau waktuna ngaji sering kebanyakan becanda. Pengennya cerita melulu. Kabar terakhir yang kudengar adalah si Puput (yang lebih besar) sudah mondok di salah satu pesantren di Palembang. Aku jadi terharu. Dulu, gayanya tomboy, jadi atlet lari cepat, ngomongnya ceplas-ceplos.


Ini kebersamaanku dengan teman-teman di Palembang. Kalau sudah sesi foto-foto, pasti semuanya berebut mau jadi artis yang nampang di depan kamera. Keinginan kami yang belum terwujud adalah lipsing bersama, haha.

Ini bersama teman-teman penulis yang sekarang sudah berpencaran keman-mana. Kalau liat foto-foto ini rasanya semangat untuk menulis berkobar lagi =D

2 komentar:

Iskandar Zulkarnaen mengatakan...

Jomblo mah biasa,suka jenuh2 hehe

ira mengatakan...

Mbak Lia, Miss u much :)