20 April 2010

TIGA PEREMPUAN DALAM COKLAT DAN MENGKUDU

What’s in your mind? Itu judul yang kami sepakati untuk tulisan ini. Awalnya tak ada niat untuk menuliskan ini. Ya, karena ini hanya cerita biasa, ringan dan buat kami ketawa sampai sakit perut waktu mengalaminya. Ceritanya ini terjadi di warung bakso. Hm, jadi teringat insiden ‘bakso puisi’ sekitar satu tahun lalu, hihi.

Tentu, ini di tempat yang berbeda. Masih di sekitaran Unila, pada hari Minggu, 18 April 2010. Kami –aku, Mbak Lilih, dan Jams- siang itu pengen aja makan bakso. Alsannya, pertama karena memang laper, kedua karena gak ada kerjaan tapi males pulang ke rumah, ketiga, karena pengen ngobrol lebih lama, dan keempat ya siapa tahu aja dapet inspirasi buat tulisan.

Kebetulan, warung bakso itu lagi sepi, mungkin karena hari Minggu kali ya, jadi gak banyak mahasiswa yang lewat dan mampir ke warung itu. Kami bertiga menikmati suasana sepi pengunjung itu –bebas ngomong apa aja tanpa ada yang ngelirik- dan tentu saja bisa agak lamaan disana mengingat cuaca lagi panas banget untuk pulang, hehe.

Ternyata, banyak hal tak terduga yang bisa kami bicarakan yang awalnya tak niat untuk dikeluarkan dari hati. Salah satu dari dua orang temanku itu bertanya, “Gimana sih biar cantik?”

Aku ajukan satu tips yang udah pernah aku posting juga disini, yaitu Jatuh Cinta aja! Kalau kita sedang jatuh cinta, percaya gak percaya ada aura yang memancar dari wajah kita. Lain lagi dengan jawaban salah satu temanku. Katanya, kalau mau terlihat cantik coba peragakan wajah seolah berkata “lele” ketika akan menyapa orang atau tersenyum.

Dari obrolan itu, merambat ke obrolan yang sebenarnya mungkin serius tapi karena pembawaan kami yang suka bercanda, maka obrolan itu jadi semacam humor segar yang membuat kami tertawa, bahkan aku sampai mengeluarkan air mata lho! --Tapi, ceritanya rahasia--

Aku hanya ingin menceritakan bagaimana sang penjaga warung bakso, yang juga menyajikan kami masing-masing satu mangkuk bakso dan segelas es jeruk + segelas air putih, terlihat agak kesal dan bosan melihat kami gak pergi-pergi dari tempatnya, padahal mangkuk di depan kami sudah tinggal dua pasang sendok dan sedikit sisa kuah bakso.

(mungkin kalian akan berfikir apa hubungannya antara tulisan ini dnegan judulnya. Hm, buat kami ada hubungannya. --- tidak semua hal bisa diceritakan --- piss...)

Just for fun! :-)

1 komentar:

lilih muflihah mengatakan...

hehe... ceritanya tetap rahasia